Thankful but Confused

A wave of a wand, readings from the stars,images out of a crystal ball,turnings of fate. A journey. Girl to woman (most days, it's just a matter of surviving). One scoop a day recommended dose. Everyday is a different flavor. Explore...

Tuesday, July 18, 2006

Friendster oh Friendster

Waduh…

Tadi malem gw iseng-iseng buka Friendster, sambil chatting di YM ama temen-temen kuliah.

Selama chatting, gw minta ke mereka sambil bercanda (tp serius), supaya temen-temen gw yang segambreng dan rata-rata berjenis kelamin laki-laki itu, punya rasa kasihan terhadap teman perempuannya yang tidak mirip kudanil tapi udah jomblo lebih dari setahun setelah keluar dari
Dysfunctional Relationship selama 6 tahun. Mungkin mereka bisa ngenalin gw ke salah satu temen kantor, temen basket, temen makan siang, temen bengkel, temen bilyar, temen jualan teh botol, apaan kek…untuk dijadikan sebagai salah satu korban calon pacar baru. Hehehe…tapi so far, no help from the them…(thanks a lot, guys, sambil geleng-geleng kepala putus asa)

Tapi, akhirnya gw usaha sendiri (sebagai salah satu cara untuk ngelupain
DIA, another Dysfunctional Kind of Love).

The New Guy is smart, funny, nice…he’s THE most normal guy from all the screw-ups. We went on a date once, nonton ama makan, dia nemenin gw cari kado, positive body language, polite touches here and there, trus dia nganter gw pulang. We had a good time, arranged to meet for 2nd time, soon.

Berhubung dia lagi apply scholarship S2, trus disuruh bikin paper & presentasi untuk kenaikan pangkat (plus kenaikan gajinya) di kantor = banyak lembur dan sibuk, kita tunda dulu rencana untuk ketemuan. In the mean time, we kept in touch…and everytime we did, it got better (or so I thought).

Gw iseng buka FS dia, selain pengen tau kalo ada update terbaru juga mau liat-liat fotonya, lagi :)

Lo and behold…there he was (cute and charming), and there was his (new) status…

In A Relationship.

Plus dua foto baru. Foto (mata) pacar barunya. Lengkap dengan caption, “Mata yang bisa meluluhkan egoku”

Huh?

Perasaan, gw buka Friendster minggu lalu, status nya masih single. Perasaan, gw masih sms-an sama dia waktu dia pulang kampung bikin passport untuk scholarship-nya dan dia kesepian di kereta. Perasaan, gw masih nemenin dia di airport nunggu boarding menuju Jakarta. Perasaan, dia masih janji mau traktir “semua yang kamu mau” setelah dia lulus compre di kantornya. Dan sekarang dia tiba-tiba punya ego yang perlu diluluhkan? Lewat sepasang mata?
Gw gak ngerti. I missed all the signs. I thought we had the right signs…the good signs that may lead to possible 2nd date, at least.

Trus, apa dong artinya ini :

“Udah nyampe rumah, Neng? Cape banget ya hari ini?”
“Dear, kayanya aq mo ngerjain paper ni…Have a gut time..dey, n jg lupa mkn malem ya..miss u.. :)”
“Glad to know that, iya siy qm emang lucu koq… ;), I admit it… :p”
“Of course I’m kidding, ga usah nunggu ampe segitunya, I already miss you kok…hihi…ngaku..”

And a million other things…

Unless gw tipe orang yang bertahun-tahun tinggal di gua dan ngga tau gimana caranya baca signals dari lawan jenis, gw ngga akan se-confused ini. But this really threw me off...

Gw ngga sedih, atau marah…tapi cuma bingung aja. Karena gw harus siap-siap kalo akan ada yang memperlakukan gw seperti ini lagi. I gotta know the signs baby, coz I need to know the lines between harmless flirting, serious flirting, or just plain out lying scumbag types of men that I need to stay away from.

So, um…can you explain this, S? Coz… I don’t want you to be my (new) reason for not believing in love...

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

I like it! Keep up the good work. Thanks for sharing this wonderful site with us.
»

3:53 PM, August 18, 2006  

Post a Comment

<< Home